Tahukah Anda arti dari istilah rasionalitas? Rasional adalah cara berpikir di mana seseorang biasanya berperilaku dan bertindak atas dasar logika dan akal manusia.
Dalam artikel ini, Sedulur akan diminta untuk menelusuri seluk-beluk istilah ini. Berikut ini adalah penjelasan tentang rasionalitas dan contohnya.
BACA JUGA: 5 Cara Mudah dan Cepat Memulihkan Kata Sandi FB yang Terlupakan
Definisi rasional
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBI), pengertian rasional adalah bertindak menurut pikiran dan pertimbangan yang logis, atau menurut akal sehat dan menurut akal. Kita bisa mendapatkan pemikiran atau tindakan rasional melalui kemampuan berpikir logis kita.
Selain itu, rasional dapat diartikan sebagai gagasan yang muncul ketika berpikir berdasarkan logika. Alhasil, arah pemikiran kita akan berada pada jalur yang masuk akal. Bahkan berpikir rasional dapat membantu seseorang menjadi lebih kritis, metodis, teratur, dan konsisten.
BACA JUGA: Fungsi kapasitor dan jenis komponennya dalam elektronika
Pengertian rasional menurut para ahli

Selain pemahaman Sedulur tentang rasional, berikut ini uraian dua tokoh terkenal, Max Weber dan John Dewey, tentang definisi rasional.
1. Max Weber
Max Weber, nama lengkap Maximilian Carl Emil Weber, sosiolog, ekonom, dan ilmuwan politik Jerman. Dia adalah pencipta teori rasionalitas dalam sosiologi. Rasional dan irasional adalah dua hal yang dipelajarinya dalam bidang ilmu. Max Weber menjelaskan bahwa ada dua jenis rasionalitas yang biasa terdapat pada manusia, yaitu rasionalitas tujuan dan rasionalitas nilai.
Rasionalitas bertujuan mengasumsikan bahwa seseorang mengambil tindakan dengan pendekatan berorientasi pada tujuan, bagaimana melakukannya, dan konsekuensinya. Jenis rasionalitas ini formal karena memprioritaskan tujuan dan sering mengabaikan nilai. Sedangkan rasionalitas nilai mempertimbangkan nilai-nilai atau berbagai norma etika ketika mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut.
2. John Dewey
John Dewey adalah seorang filsuf Amerika yang terkenal. Ia mengartikan rasionalitas sebagai suatu relasi atau gagasan yang dideskripsikan dalam suatu keputusan rasional dengan membentuk implikasi untuk mengumpulkan dan memperkuat bukti, kemudian menyimpulkannya melalui bukti, atau mungkin juga melalui eksperimen.
BACA JUGA: Database: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contohnya
Sifat Rasional

Rasional adalah tindakan menurut pemikiran dan pertimbangan yang logis, atau menurut akal sehat dan sesuai dengan akal. Baik pikiran maupun tindakan, rasional memiliki beberapa ciri yang dapat kita amati.
1. Prioritaskan masa depan, jangan terpaku pada masa lalu
Ciri pertama orang rasional adalah mengutamakan dan memikirkan masa depan daripada masa lalu. Jika Anda memikirkannya, masa depan adalah sesuatu yang bisa kita ubah. Berbeda dengan masa lalu, kita tidak bisa mengubahnya.
Salah satu contoh tindakan irasional adalah terjebak di masa lalu, di mana hal itu dapat mengganggu perjalanan kita. Cukup mengambil pelajaran dari masa lalu dan menerapkannya dalam proses kita untuk masa depan.
2. Selalu tanyakan alasannya terlebih dahulu
Orang yang sangat rasional akan selalu menanyakan alasannya terlebih dahulu. Dia tidak segera melakukan sesuatu, tanpa memahami alasannya. Apalagi jika itu bertentangan dengan prinsip Anda sendiri. Oleh karena itu, selalu menanyakan alasan terlebih dahulu adalah ciri orang yang rasional.
3. Lakukan sesuatu sesuai rencana
Orang yang rasional akan menolak untuk bertindak tanpa rencana yang tepat. Biasanya dia ingin selalu tahu pasti bahwa semuanya akan berjalan lancar. Oleh karena itu, orang yang biasanya direncanakan adalah orang yang memiliki pikiran rasional.
Misalnya, saat liburan, Sedulur biasanya sudah merencanakan berapa lama liburan akan berlangsung, di mana dan apa yang akan dilakukan Sedulur selama liburan di tempat ini. Hal ini akan memudahkan perjalanan Sedulur dan terhindar dari berbagai hal yang tidak diinginkan.
4. Konfirmasikan sebab dan akibat
Orang yang selalu bertindak cerdas adalah orang yang selalu menetapkan sebab dan akibat. Tentu saja, Sedulur tidak mau mengambil keputusan tanpa mengetahui implikasi jangka panjangnya. Hal ini dapat memberikan perhitungan lebih lanjut dari keputusan yang dibuat, serta mengukur apakah keputusan tersebut akan dilaksanakan atau tidak.
5. Percaya itu mudah untuk mencapai tujuan Anda
Bagi mereka yang selalu berpikir rasional, biasanya cenderung berpikir bahwa mencapai tujuan bukanlah hal yang sulit. Yang utama adalah memiliki metode yang tepat. Selalu memiliki sikap positif dan keyakinan bahwa tujuan akan tercapai merupakan salah satu ciri orang yang rasional.
Sedulur dapat merencanakan tujuan, metode yang tepat, dan kemudian menerapkan metode tersebut untuk mendapatkan apa yang mereka tuju. Selain itu, metodologi adalah kunci untuk mencapai tujuan apa pun, tidak peduli seberapa tinggi itu.
6. Saya jarang memikirkan sesuatu untuk waktu yang lama.
Orang yang rasional biasanya tidak memikirkan hal-hal dalam jangka panjang. Ketika dia ingin mencapai sesuatu, dia segera menemukan jalan. Jika ada masalah, dia akan segera mencarikan solusi.
Seseorang yang cenderung berpikir rasional akan selalu melihat ke depan. Orientasi ini akan menciptakan motivasi untuk maju.
7. Jangan Biarkan Emosi Membutakan Penghakiman
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan seseorang tidak dapat berpikir secara rasional adalah emosi. Emosi akan menyembunyikan apa yang fakta dan apa yang tidak. Emosi juga dapat mempengaruhi objektivitas seseorang dalam pengambilan keputusan.
Oleh karena itu, untuk menjadi orang yang berakal, Sedulur pada waktu tertentu harus membuang emosi dan melakukan apa yang perlu dilakukan dan dilakukan dengan benar.
BACA JUGA: Contoh pengantar karya ilmiah, tugas dan dokumen, lengkap
Jenis-jenis rasionalitas

Ada tiga jenis rasionalitas yang banyak dikenal banyak orang, yaitu rasionalitas praktis, rasionalitas teoritis, dan rasionalitas substantif.
1. Rasionalitas praktis
Rasionalitas praktis adalah cara berpikir yang melihat dan mengevaluasi berbagai tindakan duniawi dalam kaitannya dengan kebutuhannya. Rasionalitas praktis bersifat pragmatis dan egois. Rasionalitas jenis ini muncul bersamaan dengan kemerosotan pemikiran primitif dan hadir di semua peradaban dan sepanjang sejarah yang panjang.
2. Rasionalitas teoretis
Rasionalitas teoretis juga memiliki sejarah kemunculan yang tidak kalah panjang dengan rasionalitas praktis. Ini pertama kali diperkenalkan di zaman kuno, ketika masih ada penyihir, imam ritual. Kemudian merambah ke filosof, hakim dan ilmuwan. Tidak seperti rasionalitas praktis, rasionalitas teoretis memaksa orang lain untuk melihat realitas sehari-hari secara bermakna.
3. Rasionalitas esensial
Rasionalitas substantif mengutamakan berbagai cara untuk mencapai suatu tujuan. Beberapa ahli mengatakan bahwa realitas substansial mirip dengan realitas praktis. Namun, satu hal yang membuatnya berbeda adalah definisi sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Jenis rasionalitas ini juga memiliki sejarah perkembangan yang panjang.
BACA JUGA: Makna Injil Kemuliaan Emas (3G): Motto Mendorong Penelitian
Contoh tindakan rasional

Di bawah ini adalah dua contoh rasional yang dapat dilihat oleh Sedulur.
- Orang-orang bekerja keras untuk mendapatkan uang untuk menghidupi diri mereka sendiri dan keluarga mereka.
- Beberapa akan lebih suka memakai pakaian tipis di bawah terik matahari dan berganti pakaian tebal saat malam tiba.
Nah saudara-saudara, demikianlah pembahasan singkat tentang pengertian rasionalitas, serta jenis-jenis dan ciri-cirinya. Semoga artikel ini menambah pengetahuan dan pemahaman tentang Sedulur, ya!
Ingin punya bulan tanpa repot? aplikasi super larutan! Mulai dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan rumah tangga ada. Selain harga yang murah, Sedulur juga dapat menikmati kemudahan berbelanja dengan handphone. Anda tidak perlu keluar rumah, produk Anda akan langsung dikirim.
Bagi Anda yang memiliki toko kelontong atau kios, Anda juga dapat berbelanja dalam jumlah besar atau grosir melalui aplikasi super. Harga dijamin lebih murah dan keuntungan akan lebih tinggi.