Berbicara tentang sejarah Indonesia, apakah Sedulur ingat penjajahan negara kita oleh negara asing? Kolonisasi adalah contoh sederhana yang dapat menjelaskan makna kolonialisme dan imperialisme di Indonesia.
Meskipun kolonialisme dan imperialisme adalah dua hal yang berbeda, keduanya mengeksploitasi negara-negara yang ditaklukkan. Mereka akan berusaha menguasai banyak aspek, termasuk wilayah, sumber daya alam, sistem politik.
Apa penjelasan lengkap tentang kolonialisme dan imperialisme? Simak ulasan berikut ini, ya!
BACA JUGA: Kapitalisme: definisi, sejarah, kekuatan dan kelemahan
Pengertian kolonialisme dan imperialisme
Pengertian kolonialisme dan imperialisme akan dijelaskan kemudian. Sebelumnya perlu diperhatikan bahwa kolonialisme lebih menitikberatkan pada penguasaan wilayah yang kaya akan sumber daya alam, sedangkan imperialisme lebih menitikberatkan pada dominasi politik dan perluasan pengaruh di dalam negeri.
Kolonialisme
Kolonialisme berasal dari kata jajahan yang dalam bahasa latin berarti pemukiman. Dengan demikian, kolonialisme dapat didefinisikan sebagai upaya suatu negara untuk menguasai suatu wilayah atau wilayah untuk memperoleh sumber daya.
Pada umumnya penjajahan akan dilakukan oleh negara-negara dengan kekuatan militer yang kuat. Contohnya adalah bahasa Inggris, Belanda, Portugis dan Spanyol. Padahal, keempat negara ini juga pernah menjajah negara kita, Indonesia.
Imperialisme adalah
Sedangkan imperialisme berasal dari kata “kaisar”, yang berarti “memerintah”. Jadi, imperialisme adalah sistem yang berusaha menguasai negara lain ketika memperoleh kekuasaan atau keuntungan dari negara yang sudah dikuasainya.
Istilah imperialisme diciptakan oleh Benjamin Disraeli. Saat itu dia adalah Perdana Menteri Inggris. Menurut pembagiannya, imperialisme dibagi menjadi dua, yaitu waktu dan tujuan.
- Imperialisme berbasis waktu terdiri dari imperialisme kuno, yaitu sistem yang muncul sebelum revolusi industri di Inggris, yang didasarkan pada 3G (Gold, Glory, Gospel), dan imperialisme modern, yaitu sistem yang muncul setelah revolusi industri yang terjadi. karena faktor ekonomi saat itu.
- Imperialisme dalam tujuannya terdiri dari empat jenis, yaitu imperialisme politik (penguasaan seluruh kehidupan politik negara lain), imperialisme ekonomi (penguasaan sektor ekonomi negara lain), imperialisme budaya (penguasaan nilai-nilai budaya negara lain), dan imperialisme budaya. imperialisme militer (menguasai negara lain) yang dianggap memiliki arah strategis untuk memperkuat pertahanan).
BACA JUGA: Vandalisme: definisi, penyebab, dan cara mengatasinya
Negara-negara yang menganut kolonialisme

Berikut beberapa negara yang menganut kolonialisme pada saat itu.
1. Spanyol
Spanyol adalah negara Eropa pertama yang membuka jalur perdagangan ke India dengan Portugis. Dalam sistem kolonial, Spanyol menguasai beberapa wilayah seperti Florida, Filipina, Meksiko, dan Karibia.
2. Belanda
Belanda adalah negara dengan kekuatan militer yang relatif kecil dan tidak mau membagi pemerintahan dengan masyarakat setempat. Dalam sistem kolonial, Belanda menguasai beberapa wilayah seperti Hindia Timur, Suriname, Afrika Selatan dan Guyana.
3. Bahasa Inggris
Inggris menerapkan sistem kolonialisme yang berfokus pada India dan negara-negara lain di pantai timur Amerika Utara. Setelah tahun 1800-an, Inggris berhasil menguasai berbagai negara seperti Australia, Malaya dan Mesir.
BACA JUGA: Pluralisme: Pengertian, Jenis, Bentuk, Manfaat dan Akibat
Negara-negara yang telah mengadopsi imperialisme

Berikut adalah beberapa negara yang menerima imperialisme pada waktu itu.
1. Uni Soviet
Setelah Perang Dunia II, banyak negara Eropa Timur berada di bawah kendali Uni Soviet. Negara besar ini juga membentuk negara vasal untuk melawan blok barat.
2. Kekaisaran Jepang
Jepang tentunya merupakan contoh negara yang sangat cocok menggunakan sistem imperialis. Setelah Perang Dunia II, Jepang berhasil menaklukkan banyak wilayah, yang membuktikan kekuatan besar Kekaisaran Jepang.
3. Republik Prancis
Contoh negara lainnya adalah Perancis. Sebuah negara yang mengobarkan perang melawan monarki Eropa berhasil menaklukkan Belanda dan menjalankan negara boneka milik Spanyol.
Dampak Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia

Kedatangan Barat di negara kita tentunya membawa banyak perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat. Selain bangunannya, masih banyak peninggalan Barat yang masih eksis hingga saat ini, seperti sistem pendidikannya.
Selain itu, kedatangan Barat juga mempengaruhi sistem politik, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat Indonesia. Apa akibat dari kolonialisme dan imperialisme? Berikut penjelasannya.
- ekonomi
Belanda melakukan reformasi dalam sistem ekonomi tradisional Indonesia. Misalnya, tanah yang dulunya milik raja kemudian dialihkan ke pemerintah. Tidak hanya itu, sistem perpajakan dan harga hasil pertanian pada masa itu juga ditentukan oleh pemerintah kolonial.
Kepemilikan tanah memungkinkan pemerintah bebas mengelola apa saja, termasuk menyewakannya kepada swasta. Hal ini memaksa pemerintah untuk menerima pajak tambahan dari sektor swasta untuk mengisi kembali kas negara.
Selain itu, sistem perbankan juga mulai menyusup ke Indonesia pada tahun 1828. Bank pertama bernama De Javasche Bank. Pemerintah Belanda juga mulai membangun pelabuhan untuk memperlancar perdagangan.
Tidak hanya itu, karena hasil perkebunan yang melimpah, pemerintah Belanda juga membangun jalur kereta api untuk memudahkan pengangkutan hasil panen. Jalur ini dibuat sebagai sistem transportasi jarak jauh untuk menghubungkannya dengan pelabuhan.
Pengaruh masa lalu dapat digunakan di masa sekarang. Hal ini dibuktikan dengan adanya jalan raya utama, sistem kereta api, pelabuhan, serta sistem perbankan dan keuangan.
- Politik-Pemerintahan Bidang
Selain bidang ekonomi, Barat juga membawa perubahan pada sistem politik dan pemerintahan Indonesia. Sistem kerajaan berangsur-angsur mulai berubah ke sistem Barat, yang tercermin dari pembagian wilayah Belanda di Jawa yang dibagi menjadi 9 provinsi dan 30 kabupaten.
Beberapa yang masih tersisa dari sistem ini adalah pembagian wilayah dan sistem kepemimpinannya. Pembagian wilayah dibagi menjadi provinsi, kabupaten, kabupaten dan tempat tinggal. Sedangkan sistem kepemimpinan dibagi menjadi prefek, bupati, patiha, vedana dan warga.
- Bidang sosial budaya
Selain dua wilayah utama di atas, kedatangan negara-negara Barat di Indonesia juga mempengaruhi budaya yang ada. Beberapa hal bisa dilihat, misalnya dalam pakaian, arsitektur dan musik.
Pengaruh budaya ini telah membuat wanita pribumi akrab dengan gaun malam, pakaian renda, dan pakaian tidur. Sementara itu, laki-laki pribumi mulai memakai jas di pesta-pesta dan di tempat kerja.
BACA JUGA: Kenalan dengan sejarah liberalisme, ideologi tanpa kelas dalam masyarakat
Persamaan dan perbedaan antara kolonialisme dan imperialisme

Kolonialisme dan imperialisme memiliki satu kesamaan: keduanya menggambarkan hubungan yang eksploitatif ketika sama-sama mengeksploitasi negara yang mereka taklukkan, misalnya dalam bidang politik dan ekonomi.
Selain itu, kedua negara yang mempraktikkan kolonialisme dan imperialisme juga menggunakan negara tersebut untuk mencapai tujuan negaranya. Hal ini tentu saja membuat negara-negara terjajah semakin menderita dan negara-negara penjajah semakin makmur.
Sementara itu, perbedaan di antara mereka adalah sebagai berikut:
- Kolonialisme baru muncul pada abad ke-15, sedangkan imperialisme sudah ada sejak zaman Romawi.
- Kolonialisme ditujukan untuk kekuasaan di bidang perdagangan, sedangkan imperialisme ditujukan untuk penduduk.
- Kolonialisme menguasai berbagai bidang seperti politik dan ekonomi, sedangkan imperialisme menguasai bidang politik dan ekonomi di dalam dan di luar negeri.
- Kolonialisme berusaha menguasai sumber daya negara, termasuk alam dan penduduk, untuk kepentingan negara-negara penakluk, sedangkan imperialisme berusaha menciptakan imperium dan memperluas wilayah kekuasaan.
- Meskipun penaklukan negara lain dan bahkan pemukiman permanen, negara kolonial akan terus mengikuti perintah negara induknya. Sedangkan imperialisme akan dilakukan dengan menjalankan kekuasaan atas wilayah-wilayah yang telah berhasil dikuasai melalui mekanisme kedaulatan atau pengendalian tidak langsung.
Demikian informasi tentang kolonialisme dan imperialisme. Dari penjelasan di atas, semoga Sedulur lebih memahami makna kolonialisme dan imperialisme. Selamat belajar!
Ingin menghabiskan satu bulan tanpa menggunakan kompleks? aplikasi super larutan! Mulai dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan rumah tangga ada. Selain harga yang murah, Sedulur juga bisa merasakan kenyamanan berbelanja dengan ponsel. Anda tidak perlu keluar rumah, produk Anda akan langsung dikirim.
Bagi Anda yang memiliki toko kelontong atau kios, Anda juga dapat berbelanja dalam jumlah besar atau grosir melalui aplikasi super. Harga dijamin lebih murah dan keuntungan akan lebih tinggi.