pakaian adat jawa tengah

12 Pakaian Adat Jawa Tengah Beserta Penjelasan & Filosofinya


Pakaian adat adalah pakaian yang berfungsi sebagai identitas atau ciri khas suatu masyarakat di suatu daerah tertentu. Pakaian-pakaian ini tentunya memiliki makna dan filosofi yang terkait dengan masing-masing daerah, termasuk pakaian adat Jawa Tengah.

Jawa Tengah adalah salah satu dari tiga provinsi di pulau Jawa, yang dulunya merupakan bagian dari kerajaan Islam Mataram. Menjadi pusat peradaban Jawa di masa lalu, sisa budaya yang masih bisa kita nikmati saat ini adalah ragam pakaian adat tersebut.

Nah, mau tahu seperti apa pakaian adat Jawa Tengah, serta penjelasan dan filosofinya? Simak artikel berikut ini, yuk!

BACA JUGA: 8 rumah adat jawa barat lengkap dengan nama dan keunikannya

Pengertian pakaian adat.

tata bahasa

Pakaian tradisional adalah pakaian yang digunakan untuk mengekspresikan suatu identitas menurut wilayah geografis atau periode sejarah. Pakaian ini juga sering disebut dengan pakaian daerah, pakaian adat, atau pakaian daerah. Pakaian adat juga sering digunakan untuk menunjukkan status sosial, perkawinan, atau agama.

Kebudayaan Jawa Tengah

Budaya Jawa Tengah secara garis besar terbagi menjadi dua jenis, yaitu budaya Jawa Pesisir dan Jawa Banyumasan. Budaya Jawa pesisir merupakan hasil percampuran budaya Jawa dengan budaya Islam.

Sedangkan budaya Jawa Banyumasan merupakan hasil percampuran budaya Jawa, Cirebon dan Sudan. Terlepas dari pemisahan dua budaya tersebut, budaya Jawa Tengah memiliki banyak kesamaan dengan Jawa Timur dan Yogyakarta.

Bahkan, tidak hanya pakaian adat yang hampir mirip, tetapi juga dari segi bahasa, norma, adat istiadat masyarakat, dialek juga hampir sama, seperti dua daerah. Selanjutnya kita akan membahas tentang pakaian adat Jawa Tengah dan aksesoris yang melengkapinya.

1. Baju Kanigaran

Pakaian Adat Jawa Tengah
lezgetreal

Pakaian Kanigaran adalah pakaian adat Jawa Tengah yang dulunya merupakan pakaian raja. Gaun ini memberikan kesan kebesaran dan kekuasaan raja di masa lalu. Saat ini, pakaian Kanigara banyak digunakan dalam pernikahan adat Jawa.

Pengantin pria mengenakan kemeja beskap dengan kerah beludru tipis, di mana dada dan lengannya dihiasi dengan emas. Untuk bawahannya digunakan kain dodot atau kampukh, dan keris ditusukkan di belakang punggungnya. Dalam hal ini, pengantin wanita akan mengenakan pakaian dengan warna yang sama dengan pengantin pria, tetapi tanpa kerah.

BACA JUGA: 7 Rumah Lamin Tradisional Unik dari Kalimantan Timur

2. Baju Surjan

Pakaian Adat Jawa Tengah
Wikipedia

Pakaian Surjan adalah pakaian yang dikenakan oleh para pria kerabat kerajaan di masa lalu. Baju ini dihiasi dengan motif garis-garis coklat dan hitam dan sebelumnya hanya dikenakan oleh para bangsawan pada acara-acara resmi.

Busana surjan biasanya dikenakan dengan kain jarik bermotif batik yang dililitkan di pinggang dan sampai ke mata kaki. Sebuah senjata berupa keris, lambang ksatria, juga disisipkan di bagian belakang.

Baca juga  Cara Tambah Followers Instagram Gratis, Mudah & Aman

3. Baju Jawi Jangkep

Pakaian Adat Jawa Tengah
IDN Times

Pakaian Jawi jangkep adalah pakaian yang dikenakan oleh laki-laki dengan ciri khas warna gelap seperti hitam, merah bata dan biru laut. Untuk pakaian berwarna hitam, biasanya digunakan pada acara-acara resmi. Sedangkan pakaian berwarna gelap lainnya biasanya digunakan dalam aktivitas sehari-hari.

Sebagai bawahan, kemeja jawi jangkep akan dipadankan dengan kain jariq panjang yang dililitkan di pinggang hingga mata kaki. Selain keri, digunakan aksesoris lain – blangkon, yang berarti laki-laki harus menyembunyikan rasa malunya.

Bagian depan dan belakang bagian bawah baju juncap javi dibuat asimetris untuk menyimpan keris di bagian belakang. Meletakkan keris di punggung berarti seseorang dapat menahan segala macam godaan setan, karena keris merupakan simbol perlawanan.

Pakaian Jawi jangkep disebut juga dengan Piwulang Sinandhi. Kehadiran kancing pada bescap juga memberikan sinyal bahwa pria Jawa Tengah selalu berhati-hati dan bijaksana dalam segala hal.

4. Kebaya Jawa Tengah

pakaian tradisional
popbela

Sebagai pasangan baju jangkep javi, wanita akan menggunakan baju kebaya. Kemeja sederhana berbentuk blus lengan panjang ini terbuat dari bahan beludru atau sutra. Pada umumnya kebaya Jawa Tengah berwarna hitam.

Di dalam, wanita akan menggunakan kemben dengan lingkaran di sekitar perut mereka untuk memperkuat kemben yang mereka gunakan. Sedangkan sebagai bawahan, wanita akan menggunakan kain jariq panjang dengan motif batik.

Dalam hal ini, penggunaan kebaya memiliki makna kesabaran dan kelembutan. Selain itu, bentuk tubuh kebaya juga berarti wanita Jawa Tengah harus bisa beradaptasi dan menjaga diri dimanapun berada.

BACA JUGA: 10 Jenis Pakaian Adat Maluku Yang Unik

5. Berbelanja

rampok
BigGo

Beskap adalah pakaian yang biasa dikenakan dengan baju jangkep javi. Namun seiring waktu, mereka digunakan secara terpisah. Beskap memiliki warna gelap dan pekat dan digunakan oleh kaum pria.

Beskap memiliki tekstur yang padat, mengingatkan pada jas dengan kerah yang tidak memiliki lipatan. Ukuran garis leher pada bagian depan bescap juga tidak simetris untuk mengantisipasi penggunaan keris atau aksesoris lainnya.

Beberapa jenis beskap yang dikenal di Jawa Tengah, yaitu:

  • Beskap dalam gaya solo, terinspirasi oleh standar budaya Keraton Kasunanan.
  • Bescap landung, yaitu bescap dengan bagian depan yang panjang.
  • Beskap gaya kulon yaitu beskap yang digunakan di Purwokerto, Tegal, Banyumas dan daerah lain yang dekat dengan Jawa Barat.

6. Basah

basah
pernikahan ku

Basahan adalah pakaian adat Jawa Tengah yang digunakan dalam pernikahan adat Jawa dan merupakan salah satu warisan budaya Mataram. Basah memiliki ciri khas tersendiri yaitu tidak menggunakan outer dengan riasan Paes Ageng Kanigaran.

Baca juga  Harga Emas Dunia Tetap Mentereng di Tengah Krisis Perbankan

Basah juga dikenal sebagai kotak pil. Hal ini dikarenakan kedua mempelai menggunakan kain kemben panjang yang disebut kain dodot. Dulunya hanya kerabat keraton yang boleh memakai pakaian ini, namun sekarang bisa dipakai sama sekali untuk menunjukkan identitas Jawa Tengah.

Dari segi makna, kelembapan memiliki filosofi yang sangat dalam. Pakaian ini menunjukkan kepercayaan bahwa kedua mempelai telah berserah diri kepada Tuhan dan berharap kedua mempelai dapat memimpin keluarga yang bahagia dan sejahtera.

7. Kain batik

batik
pegipegi

Telah disebutkan sebelumnya bahwa bagian bawah yang digunakan pada beberapa jubah tradisional tersebut menggunakan jariq batik. Nah, kain batik merupakan bahan baku pakaian tradisional yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Padahal, menurut sejarah, perdagangan batik di Surakarta sudah berlangsung sejak tahun 1586.

Batik memiliki harga yang agak mahal jika ditulis dengan tangan. Tingginya harga juga didukung oleh fakta bahwa pembuatan batik tulis membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikannya.

Untuk lebih memahami kain batik, berikut beberapa motif yang bisa disimak Sedulur.

Batik Sido Weerasat

Ini adalah motif yang digunakan oleh orang tua pengantin saat upacara pernikahan. Kain ini berarti orang tua dan mertua dari suami dapat memberikan doa dan nasehat yang baik kepada anak-anaknya dalam berumah tangga.

Batik ceker ayam

Ini adalah motif yang digunakan oleh orang tua pada acara Mithoni, Siraman dan Tarub. Motif batik ini memiliki makna harapan agar anak dan keturunannya nantinya dapat mencari nafkah dan hidup mandiri setelah menikah.

Batik Grage Vulukh

Ini adalah motif yang digunakan oleh siapa saja dan kapan saja dalam kehidupan sehari-hari. Motif ini penting untuk selalu memiliki tujuan atau sasaran yang jelas dalam hidup. Dengan cara ini Anda dapat menjalani hidup Anda.

Batik Parang Kusumo

Ini adalah motif yang digunakan hanya untuk kaum bangsawan. Motif ini memiliki makna harapan untuk mendapatkan kemuliaan, kedudukan dan dilindungi dari segala mara bahaya oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Batik Kawung Pisis

Ini adalah motif yang digunakan khusus untuk lingkaran kerajaan. Motif ini berarti bahwa orang tidak boleh melupakan asal-usul mereka. Arah empat mata angin juga berarti agar manusia selalu mengendalikan hawa nafsu dan hati nuraninya dalam beraktivitas.

BACA JUGA: 9 Rumah tradisional Baileo yang unik dari Maluku dan Maluku Utara

8. Kuluk

    Jawa Tengah
Sadino

Kuluk adalah hiasan kepala untuk pria. Kuluknya tinggi dan konstruksinya cenderung kaku. Dalam penggunaannya kuluk disesuaikan dengan penggunaan pakaian basah atau kanigaran. Dulu kuluk hanya digunakan oleh raja atau sultan, namun sekarang kuluk digunakan pada acara pernikahan.

Baca juga  Flash Sale Super Seratus 6-7 Agustus! Belanja Puas Cuma Tebus Rp100

9. Kris

    keris
pengembaraan

Senjata tradisional yang digunakan sebagai pelengkap atau pelengkap pakaian adat masyarakat Jawa Tengah adalah keris. Pena menghadap ke kanan adalah simbol dari pencarian kebenaran. Pada saat yang sama, ujung pegangan ditekuk ke bawah, melambangkan kerendahan hati orang yang memakainya.

10. Blangkon

kosong
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Blangkon adalah hiasan kepala pria Jawa. Barang ini terbuat dari kain batik yang memadukan sorban dalam budaya Islam dengan budaya Hindu. Jika sebelumnya blangkon digunakan dalam kehidupan sehari-hari, saat ini blangkon banyak diminati oleh wisatawan sebagai oleh-oleh.

Setidaknya ada empat jenis blangkon dengan ciri dan bentuk yang berbeda. Ada jenis blangkon berikut: Surakarta, Kedu, Banyumas dan Yogyakarta. Dalam tradisi Jawa, laki-laki berambut panjang dianggap aib.

Karena itu, perlu untuk menutupinya dengan yang kosong. Jika diperhatikan, pada bagian belakang blangcon terdapat tonjolan yang disebut mondolan. Bagian lainnya adalah dua ikatan di bagian belakang, yang melambangkan dua kalimat syahadat yang diikat dengan kuat. Artinya siapa pun yang menggunakan blangkon memiliki pegangan yang kuat pada ikatan yang kuat, yaitu ajaran Islam.

11. Yarik

jarik
Beautynesia

Jarik adalah kain yang ditemukan hampir di setiap rumah di Jawa Tengah. Kain serbaguna ini telah menjadi elemen penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat karena cocok untuk hampir semua kesempatan.

Selain digunakan sebagai pakaian dalam seperti beskap atau kebaya, jariq juga dapat digunakan sebagai gendongan bayi, alas tidur, gorden dan kegunaan lainnya. Jarik juga bisa menunjukkan status pemiliknya sesuai dengan template yang digunakan.

BACA JUGA: 7 rumah tambi tradisional yang unik dari Sulawesi Tengah

12. Panggung

pemandangan
blog unik

Steigen adalah gulungan kain yang bisa digunakan pria dan wanita Jawa. Aksesori ini digunakan pada acara-acara penting dan upacara adat dalam pernikahan Jawa.

Penggunaan panggung dilakukan dengan cara melilitkan kain di sekitar pinggang. Sekali dipakai, batik akan membantu membentuk sosok wanita dan menahan batik di tempatnya meskipun aktif digunakan untuk bergerak.

Nah, itulah informasi mengenai pakaian dan aksesoris tradisional Jawa Tengah yang digunakan sebagai pelengkap. Kami berharap informasi ini dapat membantu Sedulur untuk lebih memahami kekayaan budaya Indonesia dan mengambil bagian dalam pelestariannya. Mungkin bisa membantu!

Ingin menghabiskan satu bulan tanpa menggunakan kompleks? aplikasi super larutan! Mulai dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan rumah tangga ada. Selain harga yang murah, Sedulur juga dapat menikmati kemudahan berbelanja dengan handphone. Anda tidak perlu keluar rumah, produk Anda akan langsung dikirim.

Bagi Anda yang memiliki toko kelontong atau kios, Anda juga dapat berbelanja dalam jumlah besar atau grosir melalui aplikasi super. Harga dijamin lebih murah dan keuntungan akan lebih tinggi.




https://wvmuseums.org