Gestun adalah istilah yang sering didengar oleh para pemegang kartu kredit. Meski sangat praktis, siapa pun yang melakukan gestur bisa menjadi korban penipuan transaksi.
Ayolah, lihat artikel selanjutnya untuk detail lengkapnya!
Ringkasan:
-
Gestun berbeda dengan tarik tunai. Biaya transaksi tarik tunai akan dibebankan bersamaan dengan tagihan bulanan, dan untuk gestur akan dikenakan biaya layanan, sehingga langsung dipotong saat menerima uang tunai.
-
Meski masih banyak pengguna yang melakukan gestur, Bank Indonesia secara resmi melarang tindakan ini karena dapat menyebabkan penambahan rekening, sejarah kredit buruk, pencucian uang, dan kesalahan transaksi.
Gerakan untuk pengguna kartu kredit
Layanan perbankan sangat beragam dan terbukti memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Satu kartu kredit.
Layanan kartu kredit merupakan bentuk kepercayaan perbankan kepada seseorang untuk menggunakan sejumlah dana tertentu dan dibayarkan setiap bulan.
Praktik transaksi kartu kredit bermacam-macam, salah satunya adalah gestun.
Pengguna kartu kredit biasanya melakukan gestur untuk memenuhi kebutuhannya karena mereka lebih bahagia sekarang. pembayaran tanpa uang tunai.
Yang tidak disadari oleh banyak pengguna adalah ternyata isyarat itu langkah berisiko dalam dunia perbankan.
Mengapa tindakan ini berbahaya? Karena memberikan celah bagi orang yang tidak bertanggung jawab untuk memanfaatkan keuntungan yang dimiliki orang lain.
Bahkan, Bank Indonesia melarang transaksi ini. Lantas, apa bahaya gestun bagi pemiliknya kartu kredit? Sekarang,agar tidak salah langkah, silahkan baca artikel berikut ini ya!
Tahu apa itu Gestun?
Gestun adalah transaksi penarikan sejumlah uang tertentu di outlet tertentu, bukan di ATM resmi bank.
Jika dilihat sepintas, tindakan ini sangat berbahaya. Ini bisa dilakukan oleh pemilik toko. penipuan transaksi
Selain itu, uang yang ditarik melalui gestun juga dikenakan bunga. Tentu saja, prinsip ini berbeda dengan menarik uang tunai dari ATM.
Semakin banyak transaksi semacam itu dilakukan, semakin banyak akun kartu kredit akan bertambah. Sekali lagi, kami menekankan kartu kredit kewajiban.
Beberapa outlet yang memiliki EDC bahkan sengaja menyediakan layanan ini. Pelanggan yang datang bisa mengambil uangnya dengan membayar “biaya jasa”.
Bayangkan saja, sudah di bunga juga ada biaya perawatan meteran. Misalnya, seseorang membuat isyarat untuk 3 juta rupiah Indonesia. Outlet tempat transaksi dilakukan berada di puncak biaya sebesar 100 ribu rupiah.
Dengan demikian, konsumen hanya menerima 2,9 juta rupiah. Sedangkan tagihan kartu kredit tetap Rp 3 juta plus bunga.
[Baca Juga: Cara Mudah Menggunakan PayPal untuk Belanja dan Transaksi]
Perbedaan antara Gestun dan penarikan tunai
Gestun dan uang panjar hal lain. Meski kedua aktivitas tersebut menarik uang, prinsipnya tetap tidak sama.
Penarikan tunai adalah operasi penarikan tunai ATM yang dikenakan biaya. Transaksi dibayar dalam tagihan bulanan.
Sedangkan gestun adalah kegiatan pencairan mesin EDC di outlet tertentu. dengan potongan lurus.
Melalui layanan ini, ada banyak cara penipuan. Selain itu, kebiasaan gestun bisa masuk daftar hitam pelaku kejahatan di OJK.
Aturan Gestun di Indonesia
di Indonesia, gestun – aktivitas terlarang. Artinya pelaku telah melakukan perbuatan melawan hukum.
Bank Indonesia resmi melarang gestun karena tidak sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/11/PBI/2009 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 14/2/2012 tentang transaksi dengan alat pembayaran menggunakan kartu. . (APMK).
Bank Indonesia melarang praktik ini karena dapat menyebabkan tagihan membengkak, potensi kredit macet, pencucian uang, dan kesalahan transaksi.
[Baca Juga: Mengenal BI Fast, Tujuan dan Cara Transaksinya]
Alasan mengapa Gestun digunakan oleh banyak pengguna
Sayangnya, meski kegiatan ini ilegal, masyarakat kerap menggunakan gestun untuk mendapatkan uang tunai. Ketimbang pergi ke ATM, mereka lebih memilih bertransaksi di gerai ritel.
Berikut beberapa alasan pelanggan melakukan gestur:
#1 Suku bunga rendah
Alasan pertama adalah suku bunga rendah. Beberapa bank mengenakan suku bunga 2,95% untuk penarikan tunai dari ATM.
Sedangkan suku bunga ritel 2,25%, termasuk gestun. Karena alasan ini, banyak pengguna memilih transaksi ini.
#2 Tidak terbatas
Tidak seperti penarikan tunai dari ATM, operasi ini tidak memiliki batas. Klien dapat mengambil uang sesuka hati. Jadi, jika Anda membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar, beberapa orang memilih untuk melakukannya.
#3 Murah
Biaya transaksi lebih rendah daripada di ATM. Operasi di ATM mengenakan biaya 4% per tahun. Sedangkan gestun hanya 3 persen.
Jika Anda mengambil Rp 1 juta dengan isyarat, Anda akan menerima Rp 970.000. Selama ini hanya ada uang Rp 960 ribu di ATM.
#4 Menggunakan sistem penagihan
Sistem billing yang ada di Gestun dan tarik tunai dengan kartu kredit di ATM berbeda.
Komisi penarikan tunai dari ATM diakumulasikan dalam tagihan bulanan. Sedangkan biaya transaksi gestun dipotong langsung dari dana yang ditarik pengguna.
Waspadalah terhadap Penipuan Gestun
Ini ide yang bagus, Anda tidak melakukan aktivitas transaksional ini. Cara paling cerdas adalah menarik uang tunai dari ATM. Anda harus berhati-hati dengan transaksi ini karena rawan penipuan, seperti transaksi palsu dengan identitas pelanggan.
Berikut adalah fitur yang harus diwaspadai:
Penawaran #1 Uang kembali Besar
Setiap orang pasti tergiur dengan tawaran tersebut uang kembali besar. Mereka biasanya mengklaim bekerja dengan layanan tertentu untuk menyediakan layanan tersebut.
Beberapa mode yang sering dilakukan orang adalah saran voucher tiket pesawathotel dan sebagainya.
Orang yang memberikan gestur palsu akan mulai meminta data penting jika Anda menyetujui tawaran mereka. Dan, pada akhirnya, mereka akan menggunakan informasi penting Anda untuk kebaikan mereka sendiri.
Kredit Hebat Instan #2
Gestun bermasalah sering menawarkan kredit tanpa batas. Mereka menggunakan celah ini untuk mendapatkan uang dari pelanggan.
Biasanya modus ini ditujukan untuk klien yang membutuhkan uang cepat. Jadi, tanpa pertimbangan yang matang, mereka jatuh ke dalam perangkap penipuan.
Mereka terlihat meyakinkan karena mewakili sisi yang berbeda dan memiliki alat peraga yang mirip dengan aslinya.
Dan itulah kenapa, penting untuk memeriksa kembali informasi tentang penawaran yang terkait dengan keuangan.
[Baca Juga: 5 Keuntungan Menabung di Bank Digital, Transaksi Makin Mudah!]
#3 Kemampuan membuat kartu kredit On line
Mengajukan kartu kredit di bank membutuhkan waktu lama, dan ini memakan waktu beberapa hari. Ini berbeda dengan oknum penyedia gestun yang menawarkan layanan serupa secara instan.
Apalagi jika dimintai data hanya melalui telepon. Ini bukan kartu kredit yang Anda dapatkan, tetapi Anda terjebak tipuan.
#4 Andalkan ulasan
Orang akan menggunakan kesaksian palsu untuk mendapatkan perhatian. Biasanya umpan balik semacam itu datang dari orang-orang dalam kelompok mereka.
Jika Anda menemukan profil yang mirip, laporkan atau blokir.
#5 Meminta data penting
Modus penipuan pasti akan menggunakan data sensitif milik orang lain. Mereka biasanya meminta informasi pribadi yang tidak boleh dibagikan.
Beberapa data yang diminta oleh orang tersebut adalah data pribadi, kata sandi, OTP, dan bukti pembelian.
Tips agar tidak menjadi korban
Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti untuk menghindari gerakan penipuan:
- Menahan diri dari godaan penawaran yang tidak masuk akal.
- Baca ketentuan penyelenggara. Jika ini melanggar kebijakan privasi kami, silakan berhenti berlangganan.
- Jangan menyerah pada latihan gerak tubuh.
- Pemeriksaan ulang.
Pencegahan transaksi ilegal adalah tindakan kepatuhan terhadap aturan
Gestun merupakan transaksi yang sudah menjadi kebiasaan nasabah menggunakan kartu kredit. Mereka menggunakan cara ini karena menurut mereka lebih murah.
Tanpa sepengetahuan mereka, tindakan tersebut sangat berbahaya dan masuk dalam daftar transaksi keuangan yang dilarang oleh Bank Indonesia.
Alih-alih membuat isyarat, Anda harus membawa uang tunai untuk transaksi. Atau sediakan aset likuid yang bisa Anda gunakan kapan saja.
Sebagai nasabah kartu kredit, Anda perlu membuat anggaran keuangan agar tagihan Anda tidak membengkak.
Agar lebih terorganisir saat menyusun anggaran, Anda bisa membaca eBuku dari keuangan saya Bagaimana membuat anggaran jadi Gratis.
Dengan membaca eBuku Dengan melakukan ini, Anda akan belajar lebih banyak tentang kebiasaan penganggaran yang dapat memengaruhi kesejahteraan finansial.
eBuku gratis! Bagaimana membuat anggaran
Demikian gambaran seluk beluk transaksi yang telah disahkan oleh Bank Indonesia. Yuk bagikan informasi ini kepada rekan-rekan Anda agar semakin banyak orang yang teredukasi. Terima kasih!
Editor: Ari A. Santosa
Sumber referensi:
- Ananda. Februari 2022. Memperkenalkan Gestun (Geser Tunai): Memahami Bahaya Penipuan! Gramedia.com – https://bit.ly/3ZLqQPD
- Bayu Ardi Isnanto. 11 Oktober 2022 Apa itu Gestun? Definisi, ciri-ciri dan alasan pelarangan. Finance.detik.com – https://bit.ly/3J4sMN7
- Penelitian Det. 18 April 2022 Pengantar Gestun (Cash Swipe) dan 3 Alasan Mengapa Metode Ini Dilarang. Ekrut.com – https://bit.ly/3XOJiEX
- Nisa Destiana. 19 Oktober 2022 Gestun Is: definisi, prinsip operasi dan karakteristik berbahaya. Majoo.id – https://bit.ly/3GYFcDs