Bid’ah merupakan salah satu istilah penting dalam ajaran Islam yang harus dipahami oleh semua umat Islam. Pasalnya, bid’ah berkaitan langsung dengan aspek ibadah dan berbagai praktik agama ini. Ada juga banyak kesalahpahaman luas tentang ini.
Lalu apa yang dimaksud dengan bid’ah? Berikut ini adalah pembahasan singkat tentang pengertian bid’ah dan contohnya.
BACA JUGA: Makruh hukumnya dalam Islam, tahu penjelasannya
Pengertian penawaran adalah
Pengertian bid’ah adalah bahwa Rumaisho terbagi menjadi dua bagian: pengertian kebahasaan bid’ah dan istilah bid’ah.
1. Bidaa di lidah
Mengutip tulisan Muhammad Abdo Tuasikala, Magister Sains, dalam bahasa bid’ah berarti membuat atau membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. Hal ini dapat dianalisis lebih dalam dengan melihat beberapa ayat yang tercantum dalam Al-Qur’an, seperti berikut ini.
الاوَاتِ ال
“Allah Pencipta langit dan bumi.(Sura al-Baqarah: 117)
Ada sebuah kata dalam ayat ini badiu, di mana ia memiliki asal yang sama dengan bid’ah. Dalam ayat ini, Allah berarti bahwa Dia menciptakan langit dan bumi tanpa contoh sebelumnya. Tidak ada versi langit atau bumi yang diciptakan sebelum langit yang kita lihat dan bumi yang kita pijak.
Selain itu, dalam Surah Al-Ahkaf, Allah juga berbicara, menyebutkan sebuah kata yang asalnya sama dengan bid’ah.
لْ ا الرُّسُلِ
“Katakanlah: “Saya bukan bidat di antara para rasul.”(Sura Al-Ahkaf: 9). Dalam ayat ini, maksudnya adalah bahwa Nabi (damai dan berkah Allah besertanya) bukanlah rasul pertama yang diutus ke dunia untuk berbuat baik.
BACA JUGA: Pentingnya Taaruf dalam Islam dan Manfaatnya, Hukum dan Tata Cara nya
2. Bidaah dalam hal
Untuk memahami definisi istilah bid’ah, kita dapat merujuk pada beberapa pendapat para ulama besar dan terpelajar Islam.
di dalam buku Al Itishom Dalam karya Imam Asa Syatibi, ia menjelaskan bahwa bid’ah (dalam agama) adalah istilah jalan dalam agama yang tersusun (tanpa dalil) dan menyerupai syariat ajaran Islam. Dengan kata lain, ketika seseorang melakukan aktivitas sesat, dia berarti berlebihan dalam beribadah kepada Allah SWT.
Dalam tulisan Muhammad Abdo Tuasikala, Magister Sains, juga terdapat kutipan dari pendapat Syekhul Islam ibn Taymiyyah mengenai bid’ah ini. Menurutnya, bidah berarti dalam Islam iman dan ibadah yang bertentangan (tidak sesuai) dengan Al-Qur’an, Sunnah (syariat Islam yang diterima dari Nabi) dan ijma (kesepakatan) ulama.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dari sudut pandang bid’ah, ini adalah sesuatu yang baru, belum pernah ada sebelumnya dalam aktivitas keagamaan setelah agama sempurna dalam berbagai aspek.
BACA JUGA: Memahami Moralitas dalam Islam dengan Pandangan dan Contoh
Bidaah karena kebiasaan

Bida’ah hadir tidak hanya dalam kegiatan keagamaan, tetapi juga dalam kegiatan sehari-hari. Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan umat manusia semakin mengalami banyak perubahan dalam berbagai aspek.
Apalagi dengan munculnya teknologi, yang semakin terintegrasi ke dalam kehidupan kita. Jadi, jika dilihat dari sudut pandang Islam, perubahan tersebut diperbolehkan atau diperbolehkan selama tidak melanggar syariat agama.
Misalnya, pada masa Nabi Muhammad, sejumlah ziarah unta dilakukan. Kini, dengan berbagai kemajuan transportasi, umat Islam dapat dengan mudah mengunjungi Ka’bah dengan menggunakan pesawat, bus, dan bentuk transportasi lainnya.
BACA JUGA: Arti tabayyun dalam islam dan artinya
Bid’ah dalam Islam

Ajaran sesat yang kemudian menjadi bahan perbincangan penting adalah bid’ah dalam agama. Sekali lagi, mengutip tulisan Muhammad Abdo Tuasikala, M.Si., setiap perbuatan bid’ah dalam Islam adalah tercela.
Pernyataan ini sesuai dengan hadits berikut:
“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitab Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad SAW. Hal-hal terburuk dibuat-buat (bid’a), dan setiap bid’ah adalah delusi.(HR.Muslim No.867)
Selain itu, Nabi (damai dan berkah Allah besertanya) sangat berharap umatnya beberapa poin, seperti yang tercantum dalam hadits berikut:
“Saya bersaksi kepada Anda bahwa Anda harus takut kepada Allah dan terus mendengarkan dan mematuhi, bahkan jika mereka yang memimpin Anda adalah budak dari Khabsi. Karena siapa pun yang tinggal di antara kamu setelah aku akan melihat banyak perselisihan. Oleh karena itu, kalian harus mengikuti sunnah saya dan sunnah Khulafa’ur Rashidun yang diperintahkan. Pegang dan gigit dengan gigi geraham Anda. Berhati-hatilah dengan hal-hal yang fiktif, karena setiap hal yang fiktif adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah delusi..(HR. Abu Dawud No. 4607 dan Tirmizi No. 2676)
Berdasarkan hadits yang tegas, kita dapat memahami bahwa dalam Islam hukum bid’ah adalah bid’ah. Jika seseorang terus melakukan dan menemukan hal-hal baru dalam ibadah, maka amalan ibadah akan ditolak.
Meskipun ia telah melakukan bidah, dengan ikhlas mengharapkan pahala, ia masih tidak memenuhi satu syarat lagi untuk menerima praktik ibadah dalam Islam, yaitu, mematuhi ajaran Nabi (damai dan berkah Allah besertanya) .
Ini sesuai dengan ajaran sesat berikut:
ا ا لَيْسَ
“Siapa pun yang memasukkan ke dalam agama kita sesuatu yang baru, tanpa asal, maka itu ditolak.(HR Bukhari No. 20 dan Muslim No. 1718)
BACA JUGA: Ikhlas dalam Islam: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenjang dan Contohnya
Jenis penawaran

Bidaa dalam Islam dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu kata bidaa (caulia iticadia) dan bid’ah ibadah (file ibadah).
1. Kata-kata sesat
Pidato bid’ah mengacu pada semua kata dan pernyataan yang tidak sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah. Saudara-saudara harus berhati-hati dengan jenis bid’ah ini karena menyesatkan.
2. Ibadah Bid’ah
Ibadah bid’ah yang sudah kita bicarakan di atas, yaitu segala jenis ibadah yang tidak ada tuntunannya dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Contoh ibadah bidah seperti shalat yang tidak jelas syariatnya, menambah rakaat kelima pada shalat Zuhur atau Ashar, membaca dzikir yang tidak jelas petunjuknya, dan lain-lain.
Nah, itulah sekilas tentang pengertian bid’ah, mulai dari pengertian bahasa dan istilah bid’ah, macam-macam bid’ah, dan beberapa contohnya. Kami berharap artikel ini dapat mendorong Sedulur untuk menjadi hamba Allah yang lebih taat dan selalu berpegang teguh pada Al-Qur’an dan bimbingan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ingin punya bulan tanpa repot? aplikasi super larutan! Mulai dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan rumah tangga ada. Selain harga yang murah, Sedulur juga dapat menikmati kemudahan berbelanja dengan handphone. Anda tidak perlu keluar rumah, produk Anda akan langsung dikirim.
Bagi Anda yang memiliki toko kelontong atau kios, Anda juga dapat berbelanja dalam jumlah besar atau grosir melalui aplikasi super. Harga dijamin lebih murah dan keuntungan akan lebih tinggi.